Selasa, 07 November 2017

Tafsir Lambang IMDI

Tafsir Lambang IMDI
            Lambang IMDI memiliki bentuk dasar persegi empat dengan warna dasar hijau tua. Dan unsur-unsur komponen lambang  yang terdiri atas:
1.      Bingkai dasar segi empat
2.      Pancaran sinar Matahari terbit dan kalimat Kalimat Laa ilaha illa lah.
3.      Bulan sabit dan huruf latin IKATAN MAHASISWA DDI
4.      Kalimat : Lahuu Da’watul Haq
5.      Kalimat arab : Darud Da’wah Wal-Irsyad
6.      Kalimat singkatan: IMDI
7.      Lima bintang.
Pola dasar dan komponen lambang tersebut mempunyai arti dan makna sebagai berikut:
1.      Bentuk Dasar Persegi-Empat
            Seluruh symbol dan lambang IMDI diletakkan di atas dasar yang berbentuk “segi empat”. Segi empat dalam hal ini bermakna: “Keseimbangan, Keserasian, Kesamaan, Kesetaraan, Keteraruran, Kesemestaan, dst”.
Hadits nabi Selain itu, secara historis-cultural, makna persegi empat juga mewakili falsafah “sulapa eppa” dalam teradisi kebudayaan bugis yang juga merupakan dasar geneti-kultural dari lahinya DDI.
            Falsafah “Sulapa eppa” mewakili dasar pembentukan dari seluruh huruf lontra yang dilambgankan dengan huruf “sa” (“◊”). Dengan demikian, “sulapa-eppa” adalah merupakan dasar/basic dan asal mula dari seluruh pencapaian kebudayaan dan peradaban manusia Bugis sejak dahulu hingga kini. Selanjutnya, falsafah “Sulapa eppa” juga mewakili empat kualitas kepemimpinan (sikap) yang saling melengkapi (check and balances) dalam teradisi masyarakat Bugis yang juga merupakan karakter identik mursyid-mursyidah IMDI yaitu: “to panrita (kesolehan), to warani (keberanian), tau acca (kecerdasan),  tau sugi (kekayaan)”.  Empat karakter mursyid-mursyidah inilah yang harus dicapai dari seluruh rangkaian proses kaderisasi IMDI di semua level kekaderan.
            Selain itu, Makna segi empat juga melambangkan Nilai Dasar Pengabdian (NDP) IMDI yaitu: Syareat, Tharikat, Hakikat Dan Makrifat. Empat Poin NDP ini merupakan pegangan dan “kalimatun sawa” dari seluruh proses ber-IMDI. NDP IMDI  adalah ibarat proses utuh dari kehidupan manusia, yang dalam pembahasannya di ibaratkan sebagai daur hidup sebatang pohon yang akarnya menghujam kuat ke jantung tauhid bumi, dari akar yang kuat ini kemudian tumbuh batang yang kokoh dan menjadi sandaran dan pegangan bagi siapapun yang membutuhkannya. Ranting dan daunnya lebat dan memberi naungan yang menyejukkan bagi manusia, (menjadi Rahmatan Lil Alamin), dan buah Akhlaqnya menjadi karunia yang besar dari Allah sebagai rezki yang menyenangkan. NDP IMDI adalah perpaduan utuh dari proses pengabdian yang oleh Anregurutta di istilahkan dengan “pengabdian zahir dan pengabdian batin”, dari seluruh mursyid dan musryidah IMDI. Selanjutnya, dalam haditsnya Nabi menerangkan keistimewaan urusan empat ini dalam hadits :
 خَيْرُ الْأَصْحَابِ أَرْبَعَةٌ وَخَيْرُ الْجُيُوشِ أَرْبَعَةُ آلَافٍ وَخَيْرُ السَّرَايَا أَرْبَعُ مِائَةٍ وَمَا بَلَغَ اثْنَا عَشَرَ أَلْفًا فَصَبَرُوا وَصَدَقُوا فَغُلِبُوا مِنْ قِلَّةٍ
Artinya : "Sebaik-baik sahabat adalah empat orang, dan sebaik-baik pasukan adalah empat ribu, dan sebaik-baik satuan pasukan adalah empat ratus dan tidaklah mereka mencapai dua belas ribu, lalu bersabar dan jujur maka mereka tidak akan terkalahkan." (Hadits Darimi Nomor 2331)
            Sebagai catatan tambahan, bentuk dasar bulat juga sering digunakan oleh kader-kader IMDI. Dasar bulat pada lambang IMDI secara administrative telah disepakati hanya sebagai atribut tambahan untuk pembuatan pin atau keperluan yang sejenisnya, serta lebih bertujuan agar logo IMDI dapat di aplikasikan di semua latar atau modifikasi sehingga menjadikannya sweetest. Namun demikian, bentuk bulat pada dasarnya, juga secara filosofis mengartikan makna yang sama dengan makna Persegi Empat, yaitu Kesempurnaan, Proses yang tiada henti, Keseimbangan, Keserasian, Kesamaan, Kesetaraan, Keteraruran, Kesemestaan, dst”. Sehingga tidak mengurangi arti dan pemaknaan pada penggunaanya.

2.      Warna Dasar Hijau Tua
            Warna Hijau tua secara umum melambangkan “Kesuburan, Kehidupan, Kebaruan, Bumi, Keyakinan Yang Kuat, Kebulatan Tekad, Corak/Pradigma Baru, Penghayatan Yang Dalam serta Kehidupan yang Dinamis”. Selain itu, hijau tua juga melambangkan ajaran Islam Ahlusunnah  Wal-Jamaah yang menjadi pedoman warga DDI. Ia adalah suatu pedoman yang mencakup aqidah, ibadah/syariah dan muamalah serta jalan hidup (way of life) dalam mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat serta dalam upaya menggapai Mardhatillah. Sebagaimana firman Allah dalam (QS. Al –a’raf : 96).
وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَىٰ آمَنُوا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكَاتٍ مِنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ وَلَٰكِنْ كَذَّبُوا فَأَخَذْنَاهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ
Artinya: Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.
3.      Matahari terbit dengan warna kuning emas dengan jumlah sinar 25 berkas diatas lintasan pelangi putih berisi kalimat  tauhid “Laa Ilaha Illa Allah”
            Simbol ini melambangkan matahari sebagai sumber cahaya, dan cahaya adalah sebagai sumber ilmu pengetahuan dari Allah SWT, yang diturunkan kepada hambanya dengan perantaraan para Rosul-nya yang menuntun manusia kepada jalan Tauhid. Dalam kaitannya dengan DDI, diharapkan agar menjembatani turunnya ilham dari Allah SWT, dan munculnya cahaya ilmu pengetahuan. Firman Allah dalam Al-Qur’an surah (Yunus ayat: 5)
  هُوَ الَّذِي جَعَلَ الشَّمْسَ ضِيَاءً
Artinya: Dialah yang menjadikan matahari bersinar
            Warna kuning keemasan secara umum diartikan sebagai lambang dari “Kejayaan, Kemulyaan, Kekayaan, Keutamaan, integrity, honesty, Nur Kemuliaan Ilahi dst. Bagi IMDI, syimbol ini berarti sikap istiqamah dan usaha terus-menerus (berkesinambungan) untuk kebaikan, terutama demi kebaikan tertinggi – yaitu Tuhan itu sendiri.
            Selanjutnya 25 berkas sinar matahari terbit dengan warna kuning emas tadi melambangkan 25 nabi dan rosul yang di sebutkan dalam kitab suci Al-Qur’an. mereka di utus untuk menghapus kebodohan, memerangi kedzoliman dan kemunkaran, serta membebaskan kaum yang lemah dari penindasan. Para Nabi dan Rasul tersebut membawa misi pencerahan, menegakkan Kalimatut Tauhid, dan mengganti kegelapan dengan cahaya yang terang-benderang, secerah mentari terbit di pagi hari, yang menghapus gelapnya malam. Sebagaimana firman allah dalam al-qur’an surah Al-Baqarah [02]:136:
قُولُوا آمَنَّا بِاللَّهِ وَمَا أُنْزِلَ إِلَيْنَا وَمَا أُنْزِلَ إِلَىٰ إِبْرَاهِيمَ وَإِسْمَاعِيلَ وَإِسْحَاقَ وَيَعْقُوبَ وَالْأَسْبَاطِ وَمَا أُوتِيَ مُوسَىٰ وَعِيسَىٰ وَمَا أُوتِيَ النَّبِيُّونَ مِنْ رَبِّهِمْ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِنْهُمْ وَنَحْنُ لَهُ مُسْلِمُونَ
Artinya: Katakanlah (hai orang-orang yang mukmin); “kami beriman kepada Allah dan apa yang diturunkan kepada kami, dan apa yang diturunkan kepada Ibrahim,  Ismaíl, Ishaq, Ya’kub dan anak cucunya, dan apa yang diberikan kepada Musa dan Isa serta apa yang diberikan kepada nabi-nabi dari tuhannya. Kami tidak membeda-bedakan seorangpun diantara mereka dan kami  hanya tunduk dan patuh kepada-Nya”.
            Selanjutnya, 5 berkas sinar mentari yang lebih tinggi melambangkan 5 rasul  utama atau yang biasa dikenal dengan Rasul Ulul Azmi sebagaimana firman Allah, yang menjelaskan bahwa Allah melebihkan sebagian rasul dibandingkan rasul yang lainnya. Allah Ta’ala berfirman dalam Al-Qur’an surah Al Baqarah [02]:253)
. ۞ تِلْكَ الرُّسُلُ فَضَّلْنَا بَعْضَهُمْ عَلَىٰ بَعْضٍ ۘ مِنْهُمْ مَنْ كَلَّمَ اللَّهُ ۖ وَرَفَعَ بَعْضَهُمْ دَرَجَاتٍ ۚ
Artinya:“Rasul-rasul itu Kami lebihkan sebagian (dari) mereka atas sebagian yang lain. Di antara mereka ada yang Allah berkata-kata (langsung dengan dia) dan sebagiannya Allah meninggikannya beberapa derajat. …”    
            Pemberian keutamaan sebgaian rasul dibandingkan yang lain disebabkan perbedaan tingkat keteguhan hati dan kesabaran mereka dalam menghadapi cobaan. Allah Ta’ala berfirman dalam Al-Qur’an surah Al Ahqaf [46]:35
.فَاصْبِرْ كَمَا صَبَرَ أُولُو الْعَزْمِ مِنَ الرُّسُلِ
Artinya:“Maka bersabarlah kamu seperti orang-orang yang mempunyai keteguhan hati dari rasul-rasul …”
            Selain itu, 25 berkas sinar ini memancaran dari lintasan pelangi putih  berisi kalimat  tauhid “Laa Ilaha Illa Allah”.  
            Kalimatut tauhid “Laa Ilaha Illa Allah” melambangkan dasar Ikatan (Aqidah) IMDI dalam menjalankan seluruh proses kaderisasinya dilandasi pada kemurnian tauhid yang hanif, tegak lurus seperti firman Allah dalam Al-Qur’an surah Yunus [10]:105:
وَأَنْ أَقِمْ وَجْهَكَ لِلدِّينِ حَنِيفًا وَلَا تَكُونَنَّ مِنَ الْمُشْرِكِينَ
 Artinya: Dan hadapkanlah wajahmu pada agama (hanif) dengan tulus dan ikhlas, dan janganlah kamu termasuk  orang yang musyrik.
            Meiyakini dengan sepenuhnya bahwa tiada pencipta, tiada penguasa dan tiada yang patut disembah selain Allah Adzza wajallah. Sebagaimana Firman Allah dalam Al-Qur’an surah Al-A’raaf [7] 158:
قُلْ يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنِّي رَسُولُ اللَّهِ إِلَيْكُمْ جَمِيعًا الَّذِي لَهُ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۖ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ يُحْيِي وَيُمِيتُ ۖ فَآمِنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ
Artinya : Katakanlah ;”Hai manusia sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepada kamu semua, yaitu Allah yang mempunyai kerajaan langit dan bumi; tiada Tuhan (yang berhak disembah) selain dia, yang menghidupkan dan mematikan, maka berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-nya, …….
Surat Al-Baqarah Ayat 255
اللَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ ۚ لَا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ ۚ لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ ۗ مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلَّا بِإِذْنِهِ ۚ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ ۖ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلَّا بِمَا شَاءَ ۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ ۖ وَلَا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا ۚ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ
Artinya:  Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.
Dalam hadits nabi menjelaskan tentang pokok-pokok keimanan: H.R. Muslim 8:“Kamu beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, para Rasul-Nya, hari akhir, dan takdir baik dan buruk.”
             Selanjutnya, pelangi melengkung berwarna putih: melambangkan pluralisme, multi-kulturalisme dan sikap toleransi yang putih, suci, dan murni, yang di insafi oleh seluruh kader IMDI sebagai fitrah penciptaan dari seluruh makhluk hidup dimuka Bumi yang bersifat keilahian dengan kalimatut tauhid: Laa Ilaha Illaal lah.  Firman Allah dalam Al-Qur’an surah Al-Hujurat [49] 13: Surat Al-Hujurat Ayat 13
يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَىٰ وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا ۚ إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ
Artinya : “Wahai sekalian manusia ! Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal- mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di sisi Allah diantara kamu adalah orang-orang yang paling bertawqa di antara kamu. Sesunguhnya Allah Maha Mengatahui dan Maha Mengenal"
            Mengingkari pluralism dan multikulturalisme yang telah menjadi fakta kesejarahan dan realitas social dalam peradaban manusia, dan memaksakan kehendak pada penyeragaman, sama halnya dengan mengingkari ketauhidan dan kemaha kuasaan tuhan yang telah menciptakan perbedaan sebagai fitrah kemanusiaan. Sebagaimana firman Allah ;
Al-Quran surah Yunus [10]; 99:
وَلَوْ شَاءَ رَبُّكَ لَآمَنَ مَنْ فِي الْأَرْضِ كُلُّهُمْ جَمِيعًا ۚ أَفَأَنْتَ تُكْرِهُ النَّاسَ حَتَّىٰ يَكُونُوا مُؤْمِنِينَ
Artinya: Dan jikalau tuhanmu menghendaki, tentulah beriman semua orang  yang dimuka bumi seluruhnya. Maka  apakah kamu (hendak) memaksa manusia supaya mereka menjadi orang-orang yang beriman semuanya?.
Al-Quran surah Al kahf [18]; 29:
وَقُلِ الْحَقُّ مِنْ رَبِّكُمْ ۖ فَمَنْ شَاءَ فَلْيُؤْمِنْ وَمَنْ شَاءَ فَلْيَكْفُرْ
Artinya: Dan katakanlah, “Kebenaran itu datangnya dari tuhanmu, barang siapa yang ingin (beriman), hendaklah ia beriman, dan barangsiapa yang (ingin) kafir biarlah ia kafir”……
Al-Quran surah Al kafirun [100]; 1-6 Surat Al-Kafirun Ayat 6
لَكُمْ دِينُكُمْ وَلِيَ دِينِ:
Artinya: “Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku”.
4.      Bulan sabit warna putih dan huruf latin IKATAN MAHASISWA DDI menenga-dah ke atas, melambangkan bahwa IMDI senantiasa berjalan diatas garis dan ketentuan wahyu Allah SWT. Kelahiran IMDI sesungguhnya memulai datangnya abad dan peradaban dunia yang terang dan membawa kebenaran, sehingga lenyaplah masa kegelapan yang akan terjadi secara tertib sebagaimana peralihan sinar matahari di siang hari di siang hari kepada sinar bulan dimalam hari.  Sebuah estafet kehidupan menuju mardhatillah firman Allah dalam Al-Qur’an surah Yunus ayat 5:
: وَالْقَمَرَ نُورًا وَقَدَّرَهُ مَنَازِلَ لِتَعْلَمُوا عَدَدَ السِّنِينَ وَالْحِسَابَ
 Artinya: …“dan bulan bercahaya serta ditetapkannya manzilah (tempat-tempat) beredarnya dulan itu supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan waktu”.
            Bulan sabit melengkung juga melambangkan “perahu” sebagai lambang teradisi kejayaan masyarakat Bugis yang dikenal sejak zaman dahulu sebagai pelaut pemberani dengan tekad kuat dan pantang menyerah, “sekali layar berkembang pantang untuk surut kembali” yang mengantarkan mereka di kenal di 7 samudra dunia.  Mengenai bahtera ini, Allah menjelaskan dalan Al-Qur’an surah Yasiin [36] 41.
وَآيَةٌ لَهُمْ أَنَّا حَمَلْنَا ذُرِّيَّتَهُمْ فِي الْفُلْكِ الْمَشْحُونِ
 Artinya: “Dan suatu tanda (kebesaran Allah yang besar) bagi  mereka adalah bahwa kami angkut keturunan mereka  dalam  bahtera yang penuh muatan”.
Al-Quran surah Asy Syuura [42]:32.
وَمِنْ آيَاتِهِ الْجَوَارِ فِي الْبَحْرِ كَالْأَعْلَامِ
Artinya: “Dan diantara tanda-tanda kekuasaanNya ialah kapal-kapal ditengah laut (yang berlayar) seperti gunung-gunung.”

            Huruf latin IKATAN MAHASISWA DDI melambangkan visi pembangunan Kebangsaan dan Keindonesiaan IMDI, Cinta Tanah Air dan rasa Nasionalisme yang kuat.
            Dua mata tombak runcing yang mengapit tulisan latin IKATAN MAHASISWA DDI bermaknakan dua kalimat  syahadat yang selalu mengapit ilmu amal  dan akhlak mahasiswa pengabdi. Selain itu, dua mata tombak ini juga biasa dimaknai sebagai  Taqwa dan Tawakkal. Dua simbolitas dialektika kehidupan. Sebuah jalan hudup untuk “menjadi” (being) yang tiada henti. Karna setelah berikhtiar, maka bertawakkallah, dan setelah berusaha, maka berpasra-lah pada ketentuan qadha dan qadhar Ilahi.
            Warna hitam pada tulisan dan dua mata tombak, secara umum dipahami melambangkan kebijaksanaan, kedalaman ilmu, konsistensi, keadilan. dst.
           
5.      Kalimat : Lahuu Dakwatul Haq : kalimat ini meletakkan fungsi dan hakikat kehadiran IMDI/DDI ditengah-tengah masyarakat, berusaha mendalami ajaran Islam dan ilmu pengetahuan dalam berbagai disiplinnya dengan tujuan menyebar luaskannya dan mengajak manusia ke jalan yang diridhai Allah SWT. Firman Allah dalam Al-Qur’an surah Al-Imran ayat 104: Surat Ali 'Imran Ayat 104
وَلْتَكُنْ مِنْكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ ۚ وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
Artinya : ”Dan hendaklan ada diantara kalian segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyeru kepasa amar makruf  dan mencegah dari yang munkar, mereka itulah orang-orang yang beruntung”.
            Selain itu,symbol ini melambangkan metode dakwah IMDI yang menyerukan kebenaran, namun tetap dilandasi pada ajaran Ahlu Sunnah Wal- Jamaah yang ramah dan  menjadi Rahmatan lil alamin. Sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur‘an surah An-Nahl [16]:125:
ادْعُ إِلَىٰ سَبِيلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ ۖ وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ ۚ إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ بِمَنْ ضَلَّ عَنْ سَبِيلِهِ ۖ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ
Artinya: “Serulah manusia kejalan Tuhanmu dengan hikmah (bijaksana) dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka  dengan cara yang baik (etis).”
Al-Qur’an surah Al-Imran [3]:159:

فَبِمَا رَحْمَةٍ مِنَ اللَّهِ لِنْتَ لَهُمْ ۖ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوا مِنْ حَوْلِكَ ۖ
Artinya: Hanya karna rahmat allah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka, sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati keras, niscaya mereka akan meninggalkanmu…..    
6.      Kalimat Arab : Darud Da’wah Wal Irsyad.
            Kalimat ini adalah simbol pandangan IMDI-DDI bahwa untuk penguasaan ilmu pengetahuan agama Islam, mutlak adanya penguasaan terhadap bahasa asing, terutama bahasa Arab dan alat-alatnya. Firman Allah  Dalam Al-Qur’an surah al-syura ayat 193-195:
نَزَلَ بِهِ الرُّوحُ الْأَمِينُ
Artinya: Al-Qur’an dibawa turun oleh Ar-ruh Al-amin (Jibril)
عَلَىٰ قَلْبِكَ لِتَكُونَ مِنَ الْمُنْذِرِينَ
            :Kedalam hatimu (Muhammad) agar kamu menjadi salah seorag diantara orang-orang yang memberi peringatan
بِلِسَانٍ عَرَبِيٍّ مُبِينٍ
            :Dengan bahasa Arab yang nyata”.

Dalam Al-Qur‘an Surat Yusuf Ayat: 2
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ قُرْآنًا عَرَبِيًّا لَعَلَّكُمْ تَعْقِلُونَ
            :Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Al Quran dengan berbahasa Arab, agar kamu memahaminya.
            Pengetahuan dan skill dalam bahasa asing adalah program yang sangat di utamakan dalam kaderisasi IMDI. Hal ini tentu saja dikarnakan ilmu pengetahuan dan kemajuan teknologi yang berkembang saat ini, dimaklumi untuk sementara ini semuanya menggunakan bahasa asing. Maka pengembangan ilmu dan teknologi mutlak harus dikuasai oleh kader-kader IMDI, karna pengembangan ilmu penngetahuan dan teknologi harus dikawal dengan moral-spiritual dan keperibadian yang kuat sebagai tanggung jawab IMDI terhadap kemanusiaan.
7.      Kalimat singkatan: IMDI
            Singkatan IMDI dengan Later Latin / tulisan Indonesia melambangkan identitas khas bahwa IMDI sebagai organisasi kemahasiswaan, keislaman dan kemasyarakatan, adalah termasuk bagian dari rakyat Indonesia, patuh dan tunduk terhadap ideology Pancasila, serta aturan hukum yang berlaku di Negara Kesatuan Republik Indonesia.
            Bergerak dalam wilayah rekrutmen dan kaderisasi yang menyiapkan kader pengabdi yang memperjuangkan Trilogi DDI dan turut serta menjaga keutuhan NKRI. Firman Allah dalam Al-Qurán surah Al-Imran ayat [003]: 103: وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُوا
Artinya: Dan Berpegang Teguhlah Kalian Kepada Tali (Agama) Allah, Dan Janganlah Kamu Bercerai Berai…”.  
8.      Lima bintang warna kuning emas.
            Bintang emas sebanyak lima buah terletak di ufuk sinar cahaya mentari terbit, memberi arti bahwa IMDI senantiasa melaksanakan lima rukun Islam dan taat melaksanakan kewajiban shalat (lima waktu) dalam sehari semalam. Lima bintang emas ini juga menyimbolkan falsafah Lima Sila Pancasila, sebagai salah satu elemen dari Warga Negara Republik Indonesia. Firman Allah dalam Al-Qurán surah An-Nahal ayat 16 :
وَعَلَامَاتٍ ۚ وَبِالنَّجْمِ هُمْ يَهْتَدُونَ
Artinya “Dan Dia (ciptakan) tanda-tanda (petunjuk) jalan dan dengan bintang-bintang itulah mereka mendapatkan petunjuk”.  
Al-Quran surah Yunus [10]:5,
هُوَ الَّذِي جَعَلَ الشَّمْسَ ضِيَاءً وَالْقَمَرَ نُورًا وَقَدَّرَهُ مَنَازِلَ لِتَعْلَمُوا عَدَدَ السِّنِينَ وَالْحِسَابَ ۚ مَا خَلَقَ اللَّهُ ذَٰلِكَ إِلَّا بِالْحَقِّ ۚ يُفَصِّلُ الْآيَاتِ لِقَوْمٍ يَعْلَمُونَ
Artinya : Dialah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkannya manzilah-manzilah (tempat-tempat) bagi perjalanan bulan itu, supaya kamu mengetahui bilangn tahun dan perhitungan (waktu). Dan allah menciptakan yang demikian itu haq. Dia menjelaskan tanda-danda (kebesarannya) kepada orang-orang yang mengetahui
Ayat 6:
إِنَّ فِي اخْتِلَافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَمَا خَلَقَ اللَّهُ فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَّقُونَ
Artinya; Sesungghunya pertukaran malam dan siang itu dan pada apa yang diciptakan allah di langit dan di bumi benar-benar terdapat tanda-tanda 9kekuasaan-nya) bagi orang-orang yang bertaqwa.
            Dan akhirnya, Sebagai catatan tambahan, perlu untuk di pahami bahwa lambang IMDI adalah perpaduan seimbang antara dua symbol utama, yaitu matahari dan bulan yang sama besar dan proporsional.
            Kedua symbol ini juga pada hakikatnya mewakili dua entitas yang tak mampu dipisahkan, yaitu matahari yang mewakili siang, dan bulan yang mewakili malam. Meski nampaknya berlawanan, namun pada hakikatnya keduanya seperti dua sisi kertas yang tidak mampu di pisahkan. Siklus pergantian yang teratur antara keduanya yang mendasari seluruh siklus musim serta daur kehidupan semua makhluk yang ada di bumi.
            Oleh karna itu, dua paduan symbol proporsional dan seimbang  ini merupakan paduan yang sempurna yang akan menjadi modal dan model ideal dalam membesarkan IMDI. Paduan itu akan tercermin dalam kesemprunaan pribadi seluruh insan pengabdi yang di gelari Mursyid. Sosok insan ideal, yang mampu senantiasa menghadir dalam keseimbangan antara kerja-kerja duniawi dan ukhrowi, antara  ibadah lahir dan ibadah batin, materi dan misteri, eksoteris dan esoteric, jiwa dan raga, dst. Sebagaimana ungkapan :
اعمل لدنياك كأنك تعيش أبداً ، واعمل لآخرتك كأنك تموت غداً
Artinya: “Kerjakanlah duniamu seakan-akan engkau akan hidup selamanya, dan kerjakanlah akhiratmu, seakan-akan engkau akan mati esok”
 Dan firman Allah dalam Al-Qur’an surah Al-Qasas:77:
وَابْتَغِ فِيمَا آتَاكَ اللَّهُ الدَّارَ الْآخِرَةَ ۖ وَلَا تَنْسَ نَصِيبَكَ مِنَ الدُّنْيَا ۖ وَأَحْسِنْ كَمَا أَحْسَنَ اللَّهُ إِلَيْكَ ۖ وَلَا تَبْغِ الْفَسَادَ فِي الْأَرْضِ ۖ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ الْمُفْسِدِينَ

Artinya: “Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.”

1 komentar: